Specify Containing Books Keluarga Gerilya
Title | : | Keluarga Gerilya |
Author | : | Pramoedya Ananta Toer |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | Malaysia |
Pages | : | Pages: 246 pages |
Published | : | 1976 by Pustaka Antara (first published 1950) |
Categories | : | Fiction. Asian Literature. Indonesian Literature. Cultural. Asia. Novels |

Pramoedya Ananta Toer
Paperback | Pages: 246 pages Rating: 4.1 | 337 Users | 38 Reviews
Rendition Concering Books Keluarga Gerilya
Wahab dihukum mati Belanda, tanpa membocorkan rahasia kawannya. Novel ini penuh imajinasi, meskipun beberapa bagian merupakan fakta nyata, terutama pengalaman revolusi pengarangnya yang dijadikan acuan pokok untuk memberikan makna kepada gejala zamannya.Novel ini dapat memberi makna tentang semangat cinta tanah air dan bangsa melebihi cintanya kepada keluarga dan diri sendiri. Novel ini berisi kisah yang berlangsung tiga hari tiga malam di Jakarta pada zaman revolusi sekitar tahun 1947. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa novel ini berkata jujur tentang keadaan revolusi, tanpa melebihlebihkan atau menyembunyikan.
Present Books Supposing Keluarga Gerilya
Original Title: | Keluarga Gerilya: Kisah Keluarga Manusia dalam Tiga Hari-Tiga Malam |
Edition Language: | Indonesian |
Setting: | Indonesia |
Rating Containing Books Keluarga Gerilya
Ratings: 4.1 From 337 Users | 38 ReviewsAssessment Containing Books Keluarga Gerilya
gila!kalau mau merasakan bagaimana kata-kata itu sungguh-sungguh sakti, bacalah buku ini.kata-kata dipilih tidak untuk menghias-rias realita tapi sungguh-sungguh kristalisasi realita. kata-katanya biasa. tapi gemetar membacanya. pengen muntah dan mencekam!Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora, Jawa Tengah pada tanggal 6 Februari 1925. Ia adalah salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing. Novel Perburuan ini adalah novel pertama yang dikarang oleh Pramoedya. Di Angkatan 45 terbagi menjadi dua sastrawan yaitu yang pro dan kontra mengenai penamaan angkatan, Pramoedya termasuk sastrawan yang pro.Tema yang diangkat Pramoedya
Karya Pramoedya Ananta Toer ini merupakan sebuah novel yang menceritakan sebuah keluraga dalam memperjuangkan hidupnya. Novel ini terbit pada tahun 1955 dan termasuk Periode 1950-an. Dalam periode ini, terdapat beberapa kritik yang membuat karya-karyanya khas Periode 1950-an.Karakteristik yang pertama adalah karya sastra yang muncul berupa cerpen, sajak, dan sedikit novel. Meskipun terdaat sedikit novel, namun masih ada novel yang terbit pada periode ini. Contohnya sperti Novel Keluarga Gerilya

Karya awal pak Pram (atau kurang lebih begitu saya menyebutnya), di mana saya melihat bagaimana suram dan kelamnya kehidupan semasa tahun-tahun Belanda kembali dengan jalan agresi dan ibukota yang berpindah ke Yogyakarta. Buku ini mengisahkan satu keluarga dengan tiga kakak laki-lakinya yang berjuang sebagai gerilyawan, yang satu melakukannya dengan diam-diam yang dua ikut dalam ketentaraan. Berjuang agar Indonesia bisa benar-benar merdeka dan menyudahi masa-masa daruratnya. Satu-satunya hal
Baca cetakan kedua awalnya susah juga karena spasi antar baris itu 1, dan masih menggunakan ejaan lama yang belum disempurnakan. keluarga Gerilya menceritakan sebuah keluarga yang ditinggalkan oleh Saaman (anak pertama sekaligus kakak bagi adik-adiknya yang berjumlah empat) yang dipenjara karena memiliki grup bawah tanah yang melawan Belanda. Selama jangka 3 hari - 3 malam banyak cerita yang dilalui oleh masing-masing tokoh, dan berujung pada hukuman mati Saaman. Sosok Saaman yang sekarang sulit
Mas Pram kembali menyuplai imajinasi liar kepada para pembacanya ! Menarik untuk dikaji, beliau selalu merangkai kata per kata dengan ciri khasnya yang tidak didapati dari penulis Indonesia lainnya. Cerita ini dibuat oleh mas Pram pada tahun 1949. Buku ini mengisahkan tentang sebuah keluarga gerilya yang berjibaku dengan perputaran waktu dalam kurun zaman mempertahankan kemerdekaan. Kondisi psikologis dan mental para anggota keluarganya, terpampang jelas dalam rangkaian kalimat setiap halaman.
Aku diusir dari tanahairku sendiri.""Kami tjuma mendjalankan kewadjiban," kata komendan peloton itu minta maaf."Kewadjiban jang membuat manusia djadi binatang itu?""Ja.
0 Comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.